Para muslimah Turki yang mengenakan hijab dan jilbab, beserta sejumlah pendukung serta kerabat mereka menyatakan kemarahan mereka pada larangan jilbab dari pemerintahnya, laporan mengatakan.
Para siswa dan mahasiswa yang mengenakan jilbab di Turki mendominasi barisan peserta aksi protes melawan larangan jilbab di sektor publik, termasuk di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya di Turki, Moralhaber News Agency melaporkan pada Sabtu (2/7/2011).
Para siswa dan mahasiswa yang mengenakan jilbab di Turki mendominasi barisan peserta aksi protes melawan larangan jilbab di sektor publik, termasuk di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya di Turki, Moralhaber News Agency melaporkan pada Sabtu (2/7/2011).
Akibat larangan ini, menurut laporan, tidak sedikit muslimah yang telah kehilangan keseimbangan emosional mereka. Banyak dari mereka yang melakukan aksi bunuh diri karena memperoleh tekanan yang berkelanjutan.
Larangan ini disahkan pada 28 Februari 1997 pasca kudeta post-modern di Turki. Banyak dari muslimah di negeri muslim sekular ini yang tidak bisa meninggalkan rumah mereka hanya karena mereka tidak ingin keluar tanpa mengenakan jilbab.
Akibat lain yang harus diterima oleh muslimah di Turki dari pelarangan ini adalah fakta bahwa mereka kehilangan akses untuk memperoleh perawatan kesehatan di rumah sakit militer dan telah dipaksa untuk mempertahankan rasa sakit dan penderitaan dari penyakit yang berbeda-beda.
(althaf/arrahmah.com)
0 comments:
Post a Comment