Giliran Chiang Mai Jadi "Merah".....???

BANGKOK:  Perlahan namun pasti 50 kereta dan truk pikap bergerak menuju Chiang Mai, semalam Kota di kawasan utara Bangkok itu rancangannya hari ini  bakal menjadi merah oleh penunjuk perasaan ribuan penyokong mantan Perdana Menteri (PM) Thaksin Shinawatra.

Para penunjuk perasaan itu, siapa lagi kalau bukan kelompok "baju merah".

Chiang Mai selama ini memang dikenal sebagai pusat terbesar warga pro-Thaksin.

"Kami akan memperingati empat tahun jatuhnya pemimpin kami oleh rampasan kuasa ," kata salah seorang pemimpin "baju merah", Somyot Prueksakasemsuk.

Tidak setakat itu, Somyot sebagaimana catatan Bangkok Post dan AP mendakwa  akan dihadiri oleh 10.000 orang. Sementara, pemerintah Thailand cuma menganggarkan  kalau jumlah itu cuma dihadiri ribuan orang.

Masih menurut Somyot, kelompoknya juga bakal berkumpul di persimpangan Ratchaprasong di Bangkok. Persimpangan ini adalah persimpangan penuh kenangan.April dan Mei lalu, tempat ini adalah pusat penunjuk perasaan "baju merah".

Kala itu, 91 orang penyokong Thaksin ditembak pasukan keamanan keselamatan Thailand. Insiden itu pun mencederakan 1,900 orang. "Kami bakal melepaskan 10.000 belon merah di Ratchaprasong," kata Somyot.

Tiga tuntutan

Somyot mengatakan pihaknya mempunyai tiga tuntutan dalam tunjuk perasaan. Pertama pembebasan semua tawanan politik. Kedua, reformasi pengadilan dengan memperkenalkan sistem juri. Ketiga atau terakhir beberapa  perubahan sosial dan ekonomi.

"Tapi, tuntutan pertama kami adalah pembebasan semua tawanan politik," kata Somyot.

Sebelumnya, pada Jumaat, sekitar seribu penyokong Thaksin berkumpul di luar sebuah penjara di Bangkok sebagai bentuk solidariti dengan 19 pemimpin "baju merah" yang ditahan lantaran penunjuk perasaan berdarah.

Sementara itu, pemerintah Thailand akan mengerahkan 900 polis di Chiang Mai dan sekitar 3,000 polis di Bangkok. Bangkok dan enam wilayah  lainnya di Thailand masih dalam status keadaan darurat. Makanya, tempat-tempat itu akan diawasi oleh sebuah pusat komando tentera.

Namun, sebuah pusat komando tentera yang lain akan memantau keadaan di Chiang Mai meskipun kawasan itu sudah tidak berada dalam status darurat.

FMT